SALAH satu daya dukung bagi terlaksananya program masjid yang keberhasilan mencapai targetnya adalah kepribadian pengurus masjid. Memiliki kepribadian yang islami bagi pengurus masjid merupakan salah satu yang amat penting, karena tanpa kepribadian islami pada pengurus masjid tak mungkin pengurus masjid bisa mencontohkan sesuatu yang islami kepada jamaah.
Berikut ciri-ciri yang harus melekat pada pada pribadi seorang pengurus masjid, bila ciri-ciri ini telah dimiliki dengan baik maka kepengurusan yang dijalaninya insya Allah akan berlangsung dengan baik.
1. Memiliki aqidah yang kokoh
Pengurus masjid harus memiliki aqidah dan keimanan yang kokoh kepada Allah SWT. Dengan keimanan ini pengurus masjid akan senantiasa memfungsikan masjidnya untuk mengabdi kepada Allah .
Manakala masjid dikelola oleh pengurus yang tidak mantap aqidahnya, maka orang seperti itu akan merusak citra masjid sebagai tempat suci .
2. Mendirikan shalat
Salah satu fungsi utama masjid adalah sebagai tempat melaksanakan shalat, karena itu sangat aneh apabilla ada pengurus masjid yang tidak melaksanakan shalat. Sebagai pengurus masjid idealnya bisa melaksanakan shalat di masjid yang diurusnya.
Dengan shalat lima waktu di masjid, sebagai pengurus tentu akan mudah berkomunikasinya baik dengan sesame pengurus maupun dengan sesame jamaahnya.
3. Menunaikan zakat
Dengan menunaikan zakat, infaq, dan shadaqah, pengurus masjid yang demikian tidak tergolong ke dalam kelompok orang yang menghimbau saja tanpa mau melaksanakan apa yang dihimbaunya.
4. Memakai pakaian yang baik
Seorang pengurus masjid harus memakai pakaian yang indah maksunya pakaian yang menutup aurat, sederhana dan tidak berkesan berlebihan.
5. Menyenangi kebaikan dan persatuan
Kepribadian pengurus masjid tentu harus tercermin dalam kecintaannya pada kebaikan sehingga ucapan, pikiran dan tindakannya dalam kerangka kemaslahatan. Karena masjid juga sarana bagi tegakknya ukhhuwah islamiyah, maka seorang pengurus harus cinta pada persatuan dan kesatuan sesame pengurus jamaah. Manakala terdapat perbedaan pendapat dalam berbagai masalah , maka hal itu sampai kepada diabaikan kemaslahatan dan persatuan.
6. Tidak menghalangi kebaikan
Menghalang-halangi jalannya ibadah seperti, dzikir dan program islam lainnya, membuat kesan masjid yang diurusnya akan jauh dari kecintaan orang, dengan begitu kebaikan kepada yang lain harus ditumbuhkan, karena menghalang-halangi orang ibadah termasuk dzalim.
7. Sabar dalam menghadapi masalah
Dalam menghadapi masalah, pengurus masjid tentu harus menghadapinya dengan penuh kesabaran sehingga persoalan itu bisa diatasi dengan baik, manakala kesbaran tidak dimiliki yang terjadi kemudian adalah sikap emosi, yang akan dijauhi oleh para jemaah.
Dengan demikian, menjadi pengurus masjid bukanlah sekedar karena memiliki kemampuan dibidang organisasi semata-mata memiliki ilmu agama yang cukup, tapi semua itu perlu dilandasi kepribadian yang shaleh dan didukung oleh keluarga sehingga bila pengurus masjid mengharapkan jemaahnya aktif dalam kegiatan masjid, maka anggota keluarganya bisa memberikan contoh langsung kepada masyarakat yang menjadi jamaah masjid. [Sumber: Menuju Umat Terbaik/Karya: Ahmad Yani/Penerbit: Lembaga Pengkajian dan Pengamatan Da’wah (LPPD) Khairu Ummah]
No comments:
Post a Comment